Mereka melabrak matahari
Menembus malam hingga dini hari
Dengan dungunya emosi
Bersenjatakan tumpulnya belati
Tak pernah tahu akan arti
Berbusana tapi masih telanjang
Selendang keinginan memaksa mengerang
Dengan alasan mengejar sinar benderang
Namun sekalipun tak paham tentang cahaya terang
Mereka menjadi pelacur yang diterbangkan serupa layang-layang
Lenyap sudah dapur dan beranda
Rumah telah menjelma keranda busuk menganga
Dikejar tajamnya gigi srigala
Langkah yang dibelakang semua sia-sia
Dan bekas pijakannya mengejek riang gembira
Lalu apa?
syarif waja bae
maret 2008, Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar