aku panas
entah oleh matahari yang marah atau karena mulut dan tangan
aku ingin berteduh dibawah pijar matamu
karena pancarannya mengalir dari sumber paling bening
yang dibentengi seribusatu gunung oleh Jibril
dan aku pun keluar dari panas itu
seperti bertemu dengan keadaan setelah Muhammad menyebut iqra
maukah kau berjanji denganku untuk tidak membuat jeda diantara seribusatu gunung itu?
syarif wadja bae
30 Oktober 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar