Senin, 09 Februari 2009

kepada PhiloSophia

kau yang menari dalam tiga detak jarum
seperti bulan yang bertengger di ujung rumput
sebelum pamit karena malu pagi telah datang.
dengan kelopak pipi saat segala daya hampir
dikirim keujung kuku dengan mesin ya garang,
titik sua itu serasa membentuk sepasang sayap yang memaksa terbang....
........................kepada philosophia, mari berterus terang...


Syarif Wadja Bae
Surabaya. Senin 090209

1 komentar:

Notjustmostgirl mengatakan...

Bagi aku, awan yang baru tersambar petir ...
berterus terang seperti terguyur hujan
sakit sekaligus menyembuhkan

sementara aku tak mungkin lagi meminta malam menyelimutiku....

* hai hai...
gila...puisinya dalem bang..
bikin terus yah...