Selasa, 24 Juni 2008

obrolan mendadak antara kaki dan tangan

tiba-tiba kaki bertanya kepada tangan;

kenapa disetiap tempat yang pernah ku antar,

kau selalu meninggalkan bekas yang hambar

dengan enteng tangan menjawab;

itulah kekeliruan kita. terutama kau!

kau mau saja diperintah otak, tanpa mau berdiskusi dengan mata, hidung, telinga, kulit, dan hati

tidakkah kau mengerti

bahwa di tempat-tempat yang kau antar itu sudah banyak yang kehilangan arti

tempat-tempat itu sudah tak seharum kembang

yang ada malah baunya seperti bau kambing

tapi ada satu pertanyaan terakhir untukmu;

apa pernah tangan-tangan dan kaki-kaki yang lain berdiskusi seperti kita sekarang?


April 2008,

Syarif Waja Bae

Tidak ada komentar: